Kepercayaan kuno yang terpelihara
.
.
Dalam masyarakat kita, masih hidup kepercayaan pada hari baik dan bulan baik. Hal tersebut dapat kita lihat pada acara pernikahan misalnya, dimana penentuan tanggal dan jam pelaksanaan akad kerap dihitung berdasarkan nama kedua calon mempelai yang dipadukan dengan hari pasaran atau weton kelahiran keduanya. Berdasarkan hitung-hitungan “orang tua”, ditentukanlah waktu terbaik untuk melaksanakan pernikahan.
Meski berangsur pudar, tradisi dan kepecayaan ini berlangsung turun temurun, tanpa bisa ditelusuri lagi jejak asalnya. Namun biasanya, masyarakat kita menerima kepercayaan ini tanpa banyak bertanya. Kepercayaan seperti ini dikenal dengan istilah astrologi dan numerologi. Astrologi (bukan astronomi) adalah kepercayaan bahwa kejadian yang ada di bumi memiliki kaitan dengan rasi bintang tertentu.
Sementara numerologi adalah kepercayaan bahwa di balik semua fenomena alam, terdapat angka-angka yang menyimbolkannya. Ada tentu masih ingat dengan jam dan detik gempa yang melanda Sumatera Barat beberapa waktu silam yang dihubungkan dengan nomor surat dan ayat dalam Al-Quran, bukan? Kepercayaan hubungan antara fenomena alam dengan angka-angka inilah yang disebut numerologi.
Setelah anda mendapatkan sedikit penjelasan diatas. Sekarang Apakah, anda ingin tahu lebih detail tentang apa dan bagaimana sih astrologi dan numerologi itu, serta dari mana saja sumbernya? Untuk mendapatkan jawaban yang lebih jelas, Silahkan Anda mengunjungi website Astrobix. Di sini Anda bisa membaca sejarah astrologi dan numerologi yang berasal dari catatan kuno berbahasa Sansekerta dari India. Anda juga bisa bermain-main menghitung hari baik dan hari buruk berdasarkan tanggal kelahiran dan nama seseorang.
No comments:
Post a Comment