Tawa dan Tepuk tangan
Tur Universitas di Stanford University berhasil menyingkap pola pikir menarik dari Bill Gates, pandangannya soal iPad, hingga bagaimana cara ia mendidik anak.
Bill Gates berada di podium Stanford University untuk menantang “individu paling cemerlang di dunia”, yaitu mahasiswa Standord agar fokus kepada “masalah –masalah besar”.
Tur di beberapa universitas di Amerika Serikat itu menjadi jauh lebih menarik saat siswa memberikan berbagai pertanyaan pada Gates mulai dari pandangannya akan perangkat terbaru Apple, hingga bagaimana ia mendidik anaknya.
“Ini tampaknya topik yang berbeda,” ujar salah satu siswa yang ingin tahu pendapat Gates soal komputer mobile masa depan secara umum, dan pada akhirnya ia bertanya,”Apa yang Anda pikirkan soal iPad?”
Suara tawa dan tepuk tangan meledak di antara penonton.
Gates mengatakan komputer akan muncul di mana-mana dan terbuka dengan munculnya layanan interaktif terbaru. “Segala perangkat portabel, apakah itu PC tablet, Windows PC, Mac, iPad, semua adalah kemajuan besar dan sejak harga dari benda tersebut semakin menurun dan kualitas meningkat ini benar-benar fantastis,” ujar Gates.
Siswa lain bertanya tentang bagaimana pria terkaya di dunia ini dapat “menanamkan” nilai yang baik kepada anaknya dan menjaga dari kemanjaan akibat kekayaan yang luar biasa.
“Well, banyak hal yang terlibat soal ini,” ujar Gates. “Salah satunya adalah memberi tahu kepada mereka bahwa mereka tidak akan menerima kekayaan.”
Pada akhir kalimat Gates tersebut, penonton tertawa.
Gates mengatakan bahwa ia berpikir untuk mengajarkan anaknya untuk mengembangkan dunia dengan cara mengadakan perjalanan keluarga menuju Afrika, atau menonton video yang sangat penting bagi pendidikan sanga anak.
Gates juga ditanya apakah dia setuju dengan kritik bahwa teknologi membuat hubungan antar manusia menjadi lebih rendah dan bertambah virtual.
Gates mengakui bahwa teknologi kadang disalah gunakan di beberapa kasus, namun secara keseluruhan, teknologi faktanya membantu meningkatkan kekuatan dari hubungan manusia.
“Ketika anak saya bertanya soal apa itu pupuk? apa itu lubang hitam?, mengapa supernova meledak? saya dapat menjawab pertanyaan tersebut. Mengapa? Karena saya mendapatkannya di internet. Kita belajar bersama.”
Gates juga melihat internet menjembatani jarak antara negara kaya dan miskin. “Telah banyak orang lebih peduli dengan perbedaan ini, lebih banyak dari mereka telah ikut serta untuk menyelesaikan masalah, dan teknologi adalah alat yang terbaik untuk melakukan hal ini,”
Dalam obrolan selama 30 menit, Gates mengajak mahasiswa untuk menaruh pikiran pada hal energi yang berhubungan dengan isu-isu global, seperi kesehatan, pendidikan dan bidang lain.
Dia berbicara adanya ketimpangan soal kesehatan antara negara kaya dan msikin, sama seperti masalah pada sistem pendidikan di AS.
Dia mengatakan merasa “beruntung” akan latar belakang pekerjaannya sebagai “maniak” dalam menulis perangkat lunak, di mana hal tersebut memberikan kesempatan bagi dia untuk ikut serta dalam menyelesaikan masalah-masalah besar.
“Masalah dari kemiskinan adalah mereka tidak memiliki kesempatan ekonomi yang sama dengan negara kaya,” ujarnya.
Sumber : news Standford.edu
Tur Universitas di Stanford University berhasil menyingkap pola pikir menarik dari Bill Gates, pandangannya soal iPad, hingga bagaimana cara ia mendidik anak.
Bill Gates berada di podium Stanford University untuk menantang “individu paling cemerlang di dunia”, yaitu mahasiswa Standord agar fokus kepada “masalah –masalah besar”.
Tur di beberapa universitas di Amerika Serikat itu menjadi jauh lebih menarik saat siswa memberikan berbagai pertanyaan pada Gates mulai dari pandangannya akan perangkat terbaru Apple, hingga bagaimana ia mendidik anaknya.
“Ini tampaknya topik yang berbeda,” ujar salah satu siswa yang ingin tahu pendapat Gates soal komputer mobile masa depan secara umum, dan pada akhirnya ia bertanya,”Apa yang Anda pikirkan soal iPad?”
Suara tawa dan tepuk tangan meledak di antara penonton.
Gates mengatakan komputer akan muncul di mana-mana dan terbuka dengan munculnya layanan interaktif terbaru. “Segala perangkat portabel, apakah itu PC tablet, Windows PC, Mac, iPad, semua adalah kemajuan besar dan sejak harga dari benda tersebut semakin menurun dan kualitas meningkat ini benar-benar fantastis,” ujar Gates.
Siswa lain bertanya tentang bagaimana pria terkaya di dunia ini dapat “menanamkan” nilai yang baik kepada anaknya dan menjaga dari kemanjaan akibat kekayaan yang luar biasa.
“Well, banyak hal yang terlibat soal ini,” ujar Gates. “Salah satunya adalah memberi tahu kepada mereka bahwa mereka tidak akan menerima kekayaan.”
Pada akhir kalimat Gates tersebut, penonton tertawa.
Gates mengatakan bahwa ia berpikir untuk mengajarkan anaknya untuk mengembangkan dunia dengan cara mengadakan perjalanan keluarga menuju Afrika, atau menonton video yang sangat penting bagi pendidikan sanga anak.
Gates juga ditanya apakah dia setuju dengan kritik bahwa teknologi membuat hubungan antar manusia menjadi lebih rendah dan bertambah virtual.
Gates mengakui bahwa teknologi kadang disalah gunakan di beberapa kasus, namun secara keseluruhan, teknologi faktanya membantu meningkatkan kekuatan dari hubungan manusia.
“Ketika anak saya bertanya soal apa itu pupuk? apa itu lubang hitam?, mengapa supernova meledak? saya dapat menjawab pertanyaan tersebut. Mengapa? Karena saya mendapatkannya di internet. Kita belajar bersama.”
Gates juga melihat internet menjembatani jarak antara negara kaya dan miskin. “Telah banyak orang lebih peduli dengan perbedaan ini, lebih banyak dari mereka telah ikut serta untuk menyelesaikan masalah, dan teknologi adalah alat yang terbaik untuk melakukan hal ini,”
Dalam obrolan selama 30 menit, Gates mengajak mahasiswa untuk menaruh pikiran pada hal energi yang berhubungan dengan isu-isu global, seperi kesehatan, pendidikan dan bidang lain.
Dia berbicara adanya ketimpangan soal kesehatan antara negara kaya dan msikin, sama seperti masalah pada sistem pendidikan di AS.
Dia mengatakan merasa “beruntung” akan latar belakang pekerjaannya sebagai “maniak” dalam menulis perangkat lunak, di mana hal tersebut memberikan kesempatan bagi dia untuk ikut serta dalam menyelesaikan masalah-masalah besar.
“Masalah dari kemiskinan adalah mereka tidak memiliki kesempatan ekonomi yang sama dengan negara kaya,” ujarnya.
Sumber : news Standford.edu
No comments:
Post a Comment