Dari tangan Winarto inilah kita bisa menangkan gambaran keseharian warga di pedesaan. Mulai petani yang mengangkut hasil panen, pedati atau gerobak yang ditarik sapi. Pria yang membawa gelondongan kayu hingga pria yang sedang menimba sumur. Yang menarik, semua miniatur ini dibuat dengan menggunakan karung goni bekas.
Lewat tangan terampil warga SumBar, kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Dengan detail yang proporsional walaupun hanya mengandalkan bahan-bahan sederhana dimana selain karung goni, juga kawat dan kain perca. Semua dimulai Winarto sejak 10 tahun yang lalu saat menemukan karung bekas yang tak terpakai.
Pria yang berusia 39 tahun ini melihat peluang untuk mengkreasikannya menjadi berbagai bentuk kerajinan dan setelah sering mengikutkan karyanya dalam pameran, pesanan tidak hanya datang dari berbagai kota, bahkan hingga manca negara.
Winarto, perajin miniatur dari karung, “Sasaran pasar kita yang lokal, batas Yogya, Bali, Mataram, dan Batam. Kalau yang ekspor, kita alhamdulillah sudah sampai Singapura. Tentunya beragam, kalau yang tipe tani, apa tema tani kan ada orang yang mencangkul, ada orang menggendong macam beras.”
Dijual dengan harga mulai 35 ribu hingga 1,5 juta rupiah, miniatur ini memang menonjolkan tekstur dan warna yang khas. Untuk perawatannya tidak terlalu sukar, apabila berdebu cukup dibersihkan dengan komeceng atau sikat. Juga bisa dijemur dan yang terpenting, jangan terkena air.
Video:
Foto:
There’s lots of blogs and sites on the Web that are just like mine, but the difference between them and my blog is that I create and post my own content. If there’s an edit that isn’t featured here on the site, it means that I don’t have it. Plain and simple. I won’t go elsewhere to posts content that isn’t done by me. Call me narcissistic but I’m retentive like that. So please collecting my gratitude post from here and here. Enjoy . . . .!
No comments:
Post a Comment