Stanford’s nanowire Battery
Para peneliti dari Universitas Stanford telah menemukan sebuah cara baru untuk menggunakan silicon nanowires di baterai isi ulang yang dapat diguankan pada ponsel, notebook, laptop, kamera video, iPod, dan perangkat digital lainnya.
Baterai teknologi baru ini dapat menyimpan sampai dengan sepuluh kali lebih banyak dari pada baterai Li-Ion. Dengan menggunakan konsep baru, sebuah ponsel yang tadinya memiliki waktu stand by 6 hari dapat bertahan sampai dengan 60 hari, hanya dengan satu kali isi ulang.
Hal yang sama juga terjadi pada notebook, laptop, kamera video, dan perangkat digital lainnya,d apat beroperasi jauh lebih lama dibandingkan menggunakan baterai sebelumnya. Baterai Li-ion standar memiliki kapasitas penyimpanan elektrik yang dibatasi oleh jumlah lithium yang dapat bertahan di anode baterai, dan biasanya dibuat dari karbon, Jika dibuat dengan silicon, anode dapat mempertahankan lebih banyak lithium. Namun kekurangan dari silicon adalah cepat habisnya waktu pemakaian pada saat mengisi ulang, mengurangi performa baterai dan masa pakai.
Para peneliti di Stanford telah menemukan penyelesaian untuk mengatasi masalah ini dengan mengaplikasikan teknologi nano. Untuk menyimpan lithium, para peneliti menggunakan nanowires. Tiap-tiap nanowires mempunyai diameter yang tipisnya sama dengan ketipisan kertas, yaitu 1/1000. Walaupun baterai baru ini belum tersedia di pasaran, tim dari Stanford telah mengajukan paten dan diharapkan baterai ini sudah dapat diproduksi pada tahun 2011 ini.
Info: news.stanford.edu
No comments:
Post a Comment